Ketika lilin dipanaskan menggunakan api, beberapa perubahan fisika dan kimia terjadi. Lilin umumnya terbuat dari lilin lebah atau lilin parafin, dan proses peleburan dan pembakaran terjadi selama pemanasan. Berikut adalah beberapa tahapan yang terjadi ketika lilin dipanaskan:
Peleburan:
- Pada suhu kamar, lilin biasanya berbentuk padat. Ketika dipanaskan, lilin mulai meleleh. Proses ini disebut peleburan. Lilin lebah meleleh pada suhu yang lebih rendah dibandingkan lilin parafin.
- Proses peleburan adalah perubahan fisika karena hanya mengubah agregat lilin dari padat menjadi cair tanpa mengubah komposisi kimianya.
Pembakaran:
- Setelah lilin meleleh, sumbu lilin yang terendam dalam lilin akan menyerap lilin cair. Ketika lilin di dekat sumbu terkena api, lilin cair di sekitar sumbu akan terbakar.
- Proses ini disebut pembakaran. Selama pembakaran, lilin bereaksi dengan oksigen di udara dan menghasilkan panas, cahaya, air, dan karbon dioksida.
- Reaksi kimia pembakaran lilin melibatkan lilin yang terdiri dari hidrokarbon (senyawa yang terdiri dari karbon dan hidrogen) dan oksigen dari udara, menghasilkan karbon dioksida dan air.
Cahaya dan Panas:
- Lilin yang terbakar menghasilkan cahaya dan panas. Warna cahaya yang dihasilkan dapat bervariasi tergantung pada jenis lilin dan aditif yang mungkin ditambahkan ke dalamnya.
- Panas yang dihasilkan selama pembakaran memainkan peran penting dalam melelehkan lilin di sekitar sumbu dan memastikan kelangsungan proses pembakaran.
Sisa Abu:
- Sisa-sisa pembakaran yang tersisa setelah lilin dipadamkan adalah abu. Abu ini terdiri dari zat-zat yang tidak terbakar selama proses pembakaran.
Proses peleburan dan pembakaran lilin adalah contoh perubahan fisika dan kimia yang terjadi pada bahan bakar padat saat dipanaskan dan dibakar. Ini adalah dasar dari cara lilin digunakan untuk menghasilkan cahaya dan panas dalam berbagai keperluan, termasuk penerangan dan dekorasi.